Rabu, 13 April 2016

PESONA TENUN IKAT BANDAR KEDIRI DI ERA DIGITALISASI

Kain Tenun Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kabupaten Kediri, nampaknya cukup terkenal dikalangan para penggemar produk kain tenun tradisional. Lokasi pabrik tenun yang kami kunjungi berada disekitar Jl. KH. Agus Salim, Kediri. Sebagaimana ditempat lainnya di tanah air, usaha rakyat kecil dan menengah Kain Tenun Bandar Kidul ini merupakan usaha kerajinan masyarakat yang telah ditekuni oleh para pengrajinnya secara turun temurun sejak sebelum jaman kemerdekaan. Hanya saja perlu usaha untuk terus meningkatkan mutu dan keluaran produksinya.
Sama halnya dengan kain tenun dari daerah-daerah lain, kain tenun ikat Bandar dalam proses pembuatannya dilakukan dengan menggunakan alat tenun bukan mesin. Sebelumnya, proses pengelolaan dari kapas hingga menjadi gulungan-gulungan benang pun juga dilakukan secara tradisional dan masih manual. Karena proses pembuatannya yang menggunakan alat tenun bukan mesin., maka dibutuhkan waktu yang cukup lama bahkan sampai berbulan-bulan untuk satu lembar kain tenun ikat Bandar.
Meskipun sekarang para pengrajin kain tenun ikat Bandar tak sebanyak dulu, namun masih ada beberapa dari mereka yang masih bertahan hingga sekarang ini. Kebanyakan konsumen yang tertarik dengan datang langsung ke Bandar Kidul dan membeli kain tenun ikat Bandar merupakan pelancong yang memiliki jiwa seni tinggi dan kekaguman akan kerajinan tradisional yang beragam di Indonesia. Dengan begitu meskipun perlahan, namun kain tenun ikat Bandar akan tetap tersebar hingga ke pelosok daerah di tanah air. DIGITALISASI KAMPUNG TENUN BANDAR KEDIRI Dengan semakin berkembangnya dunia komunikasi dan visual tentu semakin membuat geliat para pengrajin tenun berlomba-lomba dalam memasarkan produk tenun ikatnya tak terkecuali dengan para pengrajin tenun ikat Bandar Kediri ini. Dengan adanya bantuan dari pihak Telkom berupa kampung digital ini dapat dimanfaatkan para pengrajin untuk melebarkan jangkauan pemasaran ke berbagai penjuru Indonesia bahkan dunia. Kampung digital ini memberikan wawasan baru dibidang digitalisasi dalam pemasaran produk. Semisal dengan memanfaatkan blog, website dan berbagai jejaring sosial yang bisa dimaksimalkan dengan baik. Program ini diakui mampu memberikan dampak yang luar biasa dalam pemasaran tenun ikat Bandar Kediri. Pertama, karena para pembeli tidak lagi harus berkunjung ke lokasi atau gerai tenun. Kedua. Market share dari tenun ikat Bandar Kediri tak lagi hanya local di Indonesia tetapi juga di seluruh Dunia. Kedepan sebuah sinergi dari beberapa aspek pendukung tentu dibutuhkan dalam hal pengembangan tenun ikat Bandar Kediri ini. Dimulai dari pemerintah khususnya dinas koperasi dan UMKM yang harus lebih memudahkan dalam hal perijinan, mengingat usaha tenun ikat Bandar Kediri ini memiliki kekayaan yang tak hanya materiil tetapi juga history yang mencerminkan ke khasan dari Kediri itu sendiri. Selanjutnya dari sektor perbankan yang diharapkan mampu memberikan pinjaman yang lebih mudah agar kendala pendanaan untuk produksi tidak lagi menjadi faktor utama kenapa banyak usaha tenun ikat Bandar Kediri banyak yang gulung tikar. Demikian juga maintenance dari pihak TELKOM yang sudah memberikan sebuah inovasi baru dibidang pemasaran bagi pengrajin tenun ikat Bandar Kediri tentu sangat diperlukan mengingat dunia digital sangat tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir. Serta seluruh lapisan masyarakat tidak hanya khusus orang Kediri tetapi juga seluruh masyarakat yang tinggal di Indonesia harus mulai menyadari akan kekayaan dan potensi dari tenun ikat Bandar ini. Karena pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, maka kenali potensi negerimu yang luar biasa ini mau akan sayang dengan segala keragamaannya. supported by :

Senin, 22 Februari 2016

selamat tinggal, cinta dalam diamku ~

Untukmu yang ku perjuangkan selama ini tanpa engkau sadari, terimakasih telah menjadi sebagian inspirasi ku untuk menuliskan cerita yang bisa ku bagikan kepada sahabat-sahabatku. Mungkin, tulisan-tulisanku dihari kemarin mengenai cinta dalam diam ku sudah banyak aku curahkan kepada mereka namun tidak kepadamu. Memberanikan diri agar menuliskannya, menyebutkan sedikit demi sedikit kisah yang pernah ku alami sebelumnya, dan semua itu ku jadikan ilmu yang bermanfaat agar sanggup merasakannya tanpa menodai kesucian rasa yang menjadi fitrah manusia yang diberikan oleh Allah SWT yaitu rasa untuk mencintai.

Kini aku melepaskan kisahku, kisah yang bisa seketika membuat hatiku hancur dan menangisi keadaan. terlalu bodoh ketika mempertahankan atau menyebut-nyebut namamu didalam do'a. Bukannya tak percaya dengan kekuatan do'a selalu ku panjatkan dihadapanNya, namun ku serahkan semua hanya kepadaNya. Semoga keikhlasanku ini berbuah manis dan tertuliskan indah didalam skenario sang maha pencipta yaitu Allah SWT. Tak ada yang tau dimana akhirnya cerita untuk ku dariNya. Dengan menyebut nama Allah, aku melepaskanmu 😊